Ginjal merupakan organ yang berperan penting, terutama dalam sistem peredaran darah. Di dalam ginjal, darah akan disaring dan zat-zat berbahaya seperti racun yang terkandung di dalamnya akan dibuang. Selain itu ginjal juga mengatur keseimbangan air dalam tubuh. Namun terdapat banyak sekali penyakit yang dapat merusak fungsi ginjal loh! Salah satu penyakit yang dapat merusak ginjal adalah sindrom nefrotik. Ya, gangguan ini dapat merusak ginjal.
Namun apa sih penyebab munculnya sindrom nefrotik? Apa gejala penyakit ini? Tenang! Lifepack akan memberikan jawabannya lewat ulasan berikut ini.
Apa Itu Sindrom Nefrotik?
Sindrom nefrotik adalah gangguan pada ginjal yang mengakibatkan kadar protein dalam urin meningkat. Kondisi ini membuat tubuh seseorang kekurangan protein karena protein terbuang lewat urin. Penyakit ini dapat menyerang dewasa maupun anak-anak. Namun sindrom nefrotik paling sering menyerang anak-anak.
Gejala Sindrom Nefrotik
Penyakit ini ditandai oleh beberapa gejala. Gejala yang paling umum akibat penyakit ini, yaitu:
- Edema
- Pembengkakan pada wajah atau area tubuh lainnya
- Urin disertai busa
- Mual atau muntah
- Diare (Baca juga Diare: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan)
Jika gejala yang Anda alami semakin parah atau tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Penyebab
Sindrom nefrotik terjadi karena adanya kebocoran pada glomerulus pada ginjal yang berperan dalam menyaring darah. Hal ini membuat protein yang ada di dalam darah terbuang melalui urin, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan protein. Anda juga dapat mengalami sindrom ini jika Anda memiliki beberapa penyakit, yaitu:
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Rheumatoid arthritis
- Diabetes melitus
- Amiloidosis
- Lupus (Baca juga Seberapa Bahayakah Penyakit Lupus?)
- Kanker
- Sindrom sjogren
Komplikasi
Sindrom nefrotik ternyata juga dapat menimbulkan komplikasi loh! Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh penyakit ini, yaitu:
- Hipertensi
- Kekurangan protein
- Terbentuknya gumpalan darah
- Gagal ginjal
Diagnosis
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan menanyakan seputar gejala yang dialami pasien. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk memastikan gejala yang dialami oleh pasien. Jika dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan menyarankan beberapa pemeriksaan penunjang seperti:
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Tes urin
- Tes darah
- Biopsi ginjal
Pengobatan Sindrom Nefrotik
Terdapat beberapa obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan sindrom ini. Namun biasanya obat diberikan sesuai dengan penyebab penyakit ini. Beberapa obat tersebut, yaitu:
- Obat-obatan diuretik
- Obat-obatan kortikosteroid
- Seperti obat-obatan antihipertensi
- Obat-obatan immunosupressive
- Albumin
Pencegahan
Meski sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari sindrom nefrotik, penyakit ini biasanya muncul akibat penyakit lainnya yang sudah lebih dulu diderita pasien. Jadi sindrom nefrotik dapat dicegah dengan cara mencegah terjadinya penyakit lainnya.
Dr. Irma Lidia dari Tim Dokter Lifepack juga menambahkan bahwa penyakit ini merupakan penyakit primer ginjal, atau bisa juga akibat penyakit sistemik lainnya. Untuk mencegah penyakit ini, upayakan gaya hidup sehat. Bila Anda memiliki penyakit sistemik lainnya, upayakan untuk rutin berobat/konsumsi obat rutin.
Anda dapat melakukan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat dapat Anda mulai dengan mengonsumsi makanan sehat yang rendah lemak trans dan lemak jenuh, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan menjaga berat badan normal.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Itulah informasi mengenai penyakit sindrom nefrotik. Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Kami dapat membantu anda memenuhi kebutuhan dan beli obat untuk penyakit kronis. Unduh aplikasi Lifepack melalui Google Play Store maupun App Store sekarang.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Ditulis oleh: Nada Karisma
Referensi:
Better Health Channel. (nd). Kidneys – Nephrotic Syndrome. Diakses pada 2020.