L-tryptophan termasuk dalam asam amino esensial. Tubuh kita tidak dapat memproduksi asam amino jenis ini, sehingga untuk memenuhinya kita harus mendapatkan dari konsumsi makanan sehari-hari berupa protein dari hewani dan dari sayur-sayuran. Asam amino ini banyak terkandung di dalam daging merah, telur, daging dari unggas, susu, keju, yoghurt, coklat, durian, oat, mangga, wijen, biji bunga matahari, kurma kering, dan kacang.
Informasi
L-tryptophan yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi 5-HTP atau 5-hydroxytrytophan. Asam amino ini kemudian diubah menjadi hormon serotonin, melatonin, dan nicotinamide. Hormon serotonin bermanfaat untuk mengelola suasana hati, dan mencegah depresi. Serotonin yang terdapat di otak kita membantu mengatur perasaan cemas dan juga bahagia.
Tingkat serotonin yang tinggi dipercaya akan memberikan suasana senang dan bahagia. Sebaliknya, tingkat serotonin yang rendah umumnya dikaitkan dengan rasa cemas dan depresi. Selain mempengaruhi suasana hati, hormon ini juga berperan sebagai pengantar sinyal antar jaringan syaraf dalam berbagai fungsi tubuh yang lain seperti proses pembentukan tulang, proses pembekuan darah, proses pencernaan, dan fungsi seksual.
Hormon melatonin di dalam tubuh berperan untuk mengatur jam biologis tubuh. Dia membantu menjaga siklus bangun dan tidur manusia. Rendahnya kandungan hormon ini akan menyebabkan manusia mengalami gangguan tidur. Akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menghasilkan kedua hormon ini akan menurun.
Faktor lain seperti pola dan gaya hidup yang kurang sehat serta riwayat kondisi medis seseorang juga dapat menghambat pelepasan kedua hormon tersebut. Untuk menyiasati kekurangan hormon tersebut, dokter biasanya meresepkan suplemen L-Tryptophan untuk meningkatkan kadarnya di dalam tubuh.
Dosis
Dokter biasanya memberi resep tryptophan dalam bentuk suplemen 5-HTP. Obat ini tersedia baik dalam bentuk kapsul maupun tablet. Tidak ada aturan yang jelas tentang dosis, tapi disarankan mengkonsumsi 500 mg per hari. Ada pula yang menyarankan dosis 8-12 gram per hari yang diberikan dalam 3-4 dosis yang terbagi rata. Atau bisa gunakan panduan dari WHO sebesar 4 mg/berat badan sebagai panduan mengkonsumsinya. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan dosis terbaik.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Penelitian mengenai obat/suplemen pada lansia dan ibu hamil dan menyusui belum diketahui, sehingga belum ada informasi terkait keamanan dalam mengkonsumsi obat ini. Sebaiknya selalu konsultasikan kepada dokter dengan memperhitungkan manfaat dan kemungkinan resiko yang akan timbul apabila mengkonsumsi obat/suplemen ini.
Belum ada penjelasan dan ketentuan mengenai dosis untuk anak-anak. Suplemen atau obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Sangat penting bagi kita untuk memahami keamanannya oleh karena itu konsultasikan dengan dokter dan apoteker untuk mendapat informasi yang tepat.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Kontraindikasi
Suplemen L-tryptophan dapat membantu mengatasi gejala depresi maupun sulit tidur, akan tetapi juga dapat meningkatkan kandungan serotonin secara berlebihan terutama ketika digabungkan dengan pengobatan:
- MAO Inhibitor
- Obat narkotika penghilang rasa sakit seperti meperidine atau tramadol
- Migrain
- Obat batuk sirup dengan kandungan dextromethorphan
- Tricyclic Antidepressant (TCA)
- Obat penenang seperti diazepam, clonazepam, lorazepam
- Obat untuk gangguan mental seperti thioridazine, fluphenazine, chlorpromazine
Interaksi dengan Obat Lain
Interaksi dapat berbahaya jika pasien sedang menjalani pengobatan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI). Dalam kasus ini, pemberian L-tryptophan harus melalui konsultasi dengan dokter. Interaksi juga dapat terjadi dengan beberapa obat depresi berikut ini:
- Sertraline
- Citalopram
- Fluoxetine
Kelompok Orang Berisiko
Pasien yang mempunyai alergi terhadap tryptophan dilarang mengkonsumsi suplemen yang mengandung tryptophan. Berbagai reaksi alergi yang timbul telah dilaporkan seperti kesulitan bernafas, bengkak pada wajah, lidah, dan leher. Kepala terasa ringan dan berasa seperti ingin pingsan.
Pasien dengan beberapa masalah kesehatan lain juga termasuk kelompok orang yang beresiko bila mengkonsumsi obat atau suplemen ini, yaitu :
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Pasien dengan gangguan pencernaan (achlorhydria atau malabsorpsi). Mengkonsumsi L-tryptophan dapat mengakibatkan gangguan pernapasan
- Pasien dengan penyakit katarak
- Pasien dengan riwayat keluarga yang mengidap penyakit Diabetes Mellitus, akan beresiko terkena penyakit ini
- Memiliki riwayat penyakit ginjal
- Pasien yang memiliki riwayat penyakit hati
Efek Samping
Beberapa efek samping mungkin akan timbul saat mengkonsumsi obat/suplemen ini. Jika anda mulai merasakannya, maka segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapat perawatan medis.
Bagi pasien yang mengalami overdosis, maka akan timbul beberapa gejala sebagai berikut :
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Agitasi
- Bingung
- Diare
- Demam
- Refleks anggota tubuh yang berlebihan
- Sulit mengkoordinasi anggota tubuh
- Rasa gelisah
- Menggigil
- Berkeringat
- Berbicara atau bertingkah laku yang menunjukkan kegembiraan yang berlebihan
- Gemetar
- Berkedut-kedut
- Muntah
Beberapa efek ringan bisa saja terjadi, dan hal ini tidak membutuhkan perawatan medis. Efek samping akan hilang dengan sendirinya seiring dengan tubuh yang beradaptasi terhadap obat/suplemen ini. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter bila merasa terganggu, dan bila efek samping di bawah ini berkelanjutan:
- Pusing
- Mengantuk
- Mulut kering
- Pusing
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
Cara Konsumsi
Obat/suplemen ini biasanya dikemas dalam bentuk tablet atau kapsul. Namun ada beberapa merek yang berbentuk bubuk. Anda dapat melarutkannya dengan sedikit air saat hendak mengkonsumsi suplemen yang berbentuk bubuk ini agak lebih mudah, karena L-tryptophan memiliki rasa yang cukup pahit.
Beli obat tanpa perlu antri di apotek dengan Lifepack. Unduh aplikasi Lifepack melalui Google Play Store maupun App Store sekarang. Dapatkan rekomendasi vitamin harian personal kamu, dari A ke Z(inc) hanya di Jovee.
