Infeksi yang disebabkan oleh bakteri serta mikroorganisme lain merupakan hal yang wajib Anda waspadai. Walaupun terdengar sepele tapi infeksi tersebut bisa menyebabkan gangguan serius yang bisa membahayakan kesehatan bahkan bisa mengancam nyawa Anda. Sayangnya, masyarakat tampaknya masih belum begitu menyadari hal tersebut bahkan menganggap jika setiap infeksi bakteri akan sembuh jika mengonsumsi antibiotik.
Hal tersebut tidak sepenuhnya salah karena untuk mengatasi infeksi bakteri dokter biasanya akan memberikan antibiotik dalam dosis tertentu kepada pasien. Hal inilah yang justru sering disalahgunakan oleh sebagian masyarakat. Banyak masyarakat yang mengonsumsi antibiotik secara sembarangan tanpa memperhatikan petunjuk dokter bahkan sering menggunakan antibiotik untuk infeksi lain tanpa resep dari dokter. Hal ini merupakan perilaku yang sangat berbahaya dan sebaiknya dihentikan sekarang juga.
Informasi
Kloramfenikol merupakan antibiotik yang banyak digunakan untuk menyembuhkan berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri serta mikroorganisme lainnya. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis protein sehingga bakteri akan mati. Kloramfenikol biasanya digunakan untuk mengobati penyakit seperti konjungtivitis, demam tifoid, pes,antrax dan sebagainya.
Kloramfenikol sendiri merupakan obat yang harus dipergunakan berdasarkan resep dokter. Penggunaan yang sembarangan bisa berpotensi membahayakan kesehatan serta menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap Kloramfenikol. Di pasaran, obat ini kerap ditemukan dalam bentuk obat tetes mata, tablet, salep dan suntik. Untuk masalah merek dagang, Anda bisa melihatnya sendiri melalui situs resmi BPOM.
Dosis
Berikut dosis pemberian Kloramfenikol berdasarkan jenis penyakit yang diderita pasien, antara lain:
Infeksi Mata dan Telinga
Pada kasus infeksi mata, pasien dewasa akan diberikan 1 tetes Kloramfenikol tiap 2 jam sekali. Pemberian tersebut dilakukan selama 2 hari setelah itu dosisnya akan dikurangi menjadi hanya 1 tetes tiap yang diberikan 3-4 kali dalam sehari selama 3 hari. Sementara itu, untuk infeksi telinga pasien dewasa akan diberikan 3-4 tetes Kloramfenikoll tiap 6-8 jam secara rutin selama 1 minggu.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Infeksi Bakteri yang Cukup Berat
Pada pasien dewasa, Kloramfenikol yang diberikan biasanya dalam bentuk tablet, kapsul atau sirup. Pemberian Kloramfenikol didasarkan pada berat badan pasien. Dosis Kloramfenikol yang diberikan adalah sebanyak 50 mg/kgBB per hari dan akan dibagi menjadi 4 dosis.
Jika infeksinya sudah parah, dosisnya bisa ditingkatkan menjadi 100 mg/kgBB per hari. Sementara untuk pasien anak-anak yang berusia diatas 2 tahun, dosis Kloramfenikol yang diberikan adalah sebanyak 25-50 mg/kgBB per hari dan akan dibagi menjadi 4 dosis. Jika infeksinya sudah parah, dosisnya bisa ditingkatkan menjadi 100 mg/kgBB per hari.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Infeksi di Kulit
Dalam kasus seperti ini, Kloramfenikol yang digunakan biasanya berbentuk salep yang mudah dioleskan pada bagian kulit yang terinfeksi. Dosis yang diberikan adalah sebanyak 4-5 kali penggunaan saja atau hingga sembuh. Jangan menggunakan obat ini lebih dari 1 minggu tanpa rekomendasi dari dokter.
Kontraindikasi
Interaksi dengan Obat Lain
Berhati-hatilah dalam mengonsumsi Kloramfenikol. Pastikan Anda memberitahu dokter tentang obat-obatan apa saja yang saat ini tengah atau rutin dikonsumsi. Hal ini juga termasuk obat herbal dan multivitamin. Interaksi Kloramfenikol dengan beberapa obat tertentu bisa berpotensi mengurangi efek dari Kloramfenikol itu sendiri atau meningkatkan efek samping dari obat tersebut.
Kelompok Orang Berisiko
Orang yang paling berisiko adalah orang-orang dengan alergi terhadap Kloramfenikol, wanita hamil, ibu menyusui serta pasien porfiria Alergi terhadap Kloramfenikol bukanlah hal yang sepele bahkan alergi terhadap antibiotik atau obat-obatan lain bisa mengakibatkan gangguan kesehatan fatal. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa saat mengonsumsi Kloramfenikol pertama kali maka sebaiknya segera hubungi dokter.
Efek Samping
Kloramfenikol dapat berbahaya bagi tubuh terutama jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Berikut beberapa efek samping yang umum ditemukan yaitu pusing, sakit kepala, mual, muntah, diare, sariawan dan sebagainya. Efek tersebut biasanya bersifat ringan dan mudah dihilangkan sehingga tidak terlalu membahayakan. Namun, jika Anda menderita efek yang lebih serius dari efek-efek di atas maka sebaiknya Anda segera menemui dokter.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Cara Konsumsi
Cara konsumsi Kloramfenikol sebenarnya tergantung dari bentuk obat itu sendiri. Jika Kloramfenikol yang digunakan dalam bentuk tetes dan salep maka Anda sebaiknya mencuci tangan lebih dulu sebelum menggunakannya untuk menghindari kontaminasi.
Jika Anda menggunakan lebih dari 1 tetes obat maka sebaiknya Anda mengganti tutup pipet tetes tiap kali digunakan. Selain itu, jika menggunakan dalam bentuk tetes mata sebaiknya Anda hindari penggunaan contact lens atau terkena sinar matahari langsung setelah menggunakannya.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Untuk Kloramfenikol berbentuk tablet, kapsul dan sirup, Anda sebaiknya mengonsumsinya saat perut dalam keadaan kosong atau selang 1-2 jam sebelum makan. Pastikan Anda meminum obat tersebut secara teratur serta hindari penggunaan dosis yang tidak sesuai anjuran dokter. Jangan menghentikan konsumsi obat ini secara tiba-tiba tanpa anjuran dokter serta sebaiknya Anda menghabiskan seluruh obat yang diberikan oleh dokter.
Beli obat tanpa perlu antri di apotek dengan Lifepack. Unduh aplikasi Lifepack melalui Google Play Store maupun App Store sekarang. Dapatkan rekomendasi vitamin harian personal kamu, dari A ke Z(inc) hanya di Jovee.